Tradisi Sibernetik dalam Teori Komunikasi

Berikut adalah penjelasan pengantar mengenai tradisi sibernetik dalam teori komunikasi yang penulis rangkum dari buku Teori Komunikasi Littlejohn dan Foss (2014). semoga bermanfaat.

Tradisi sibernetika merupakan tradisi sitem-sistem kompleks yang di dalamnya banyak orang saling berinteraksi, memengaruhi satu sama lainnya. Teori-teori dalam tradisi sibernetika menjelaskan bagaimana proses fisik, biologis, sosial, dan perilaku bekerja. Dalam sibernetika, komunikasi dipahami sebagai system bagian-bagian atau variable-variabel yang saling memengaruhi satu sama lainnya, membentuk serta mengontrol karakter keseluruhan system dal layaknya organisme, menerima kesimbangan dan perubahan.

Gagasan utama dari tradisi ini adalah, bahwa ide system membentuk inti pemikiran sibernetika. System merupakan seperangkat komponen yang saling berinteraksi, yang bersama-sama membentuk sesuatu yang lebih dari sekedar sejumlah bagian-bagian. Layaknya keluarga, semua system adalah unik, yang kesemuanya diberi cirri oleh sebuah bentuk hubungan. Bagian apapun dari sebuah system selalu dipaksa oleh ketergantungan bagian-bagian lainnya yang dan bentuk saling ketergantungan inilah yang mengatur system itu sendiri. Namun, system tidak akan bertahan tanpa mendatangkan asupan-asupan baru salam bentuk input. Oleh karena itu, sebuah system mendapatkan input dari lingkungan, memproses dan menciptakan timbal balik berupa hasil kepada lingkungan. Input dan output kadang berupa materi-materi nyata atau dapat pula berupa energy dan informasi. Karena saling ketergantungan inilah system juga dicirikan dengan regulasi-diri dan control. Dengan kata lain, monitor system, mengatur, mengontrol keluaran mereka agar stabil dan mencapai tujuan.

Ide-ide pokok teori system sungguh sangat berkaitan dan konsisten, semuanya memiliki pengaruh utama pada banyak hal, termasuk komunikasi. Luasnya pengembangan system dalam lingkungan nyata, fisik dan sosial. Sehingga tradisi sibernetika tidaklah monolitik. Disinilah kita akan membuat perbedaan variasi teori system yaitu system dasar, sibernetika, teori system umum, sibernetika tingat kedua.

Ide-ide pada pembahasan sebelunnya dapat diasumsikan sebagai teori system dasar. Dari bentuknya yang paling mendasar, pendekatan ini menggambarkan system sebagai bentuk-bentuk nyata yang dapat dianalisis dan diobservasi dari luar. Dengan kata lain kita dapat melihat bagian-bagian dari system dan bagaimana semuanya beinteraksi. Kita dapat mengobservasi dan dengan objektif mengukur kekuatan-kekuatan di antara semua bagian dari system dan kita dapat mendeteksi output dan input sebuah system. Lebih jauh lagi, kita bisa memanipulasi input sestem tersebut dan mengerjakannya dengan sembarangan dengan mekanisme pemrosesannya.

Istilah sibernetika dapat membingungkan karena istilah tersebut dapat diaplikasikan, baik pada tradisi umum maupun pada kajian sibernetika lebih spesifik, yang merupakan satu diantara variasinya. Sibernetika dalam kesan sempit dipopulerkan oleh Nolbert Wiener pada tahun 1950-an. Sebagai wilayah kajian, sibernetika merupakan cabang teori system yang memfokuskan diri pada putaran timbale balik dan proses-proses control. Dengan menekankan pada kekuatan-kekuatan yang tidak terbatas, sibernetika menantang pendekatan linier yang menyetakan bahwa satu hal dapat menyebabkan hal lainnya. Sebagai gantinya, konsep ini mengarahkan kita pada pernyataan tentang bagaimana sesuatu saling mempengaruhi satu sama lainnya dalam cara yang tidak berujung, bagaimana system mempertahankan control, bagaimana system mendapatkan kesimbangan, serta bagaimana putaran timbale balik dapat mempertahankan keseimbangan dan membuat perubahan.

Cabang ketiga adalah teori umum, General System Theory (GTS) yang awalnya diformulasikan oleh ahli biologi Ludwing Von Bertalanffy. Ia menggunakan GTS sebagai pendekatan pengetahuan yang luas dan multidisipliner. Tradisi ini menggunakan prinsip-prinsip system yang menunjukkan bagaiman benda-benda dalam banyak kajian yang berbeda serupa satu sama lainnya, membentuk kosa kata umum bagi komunikasi dalam banyak kajian. Lebih dari itu, GTS menyedari system universal pada semua bentuk dan berkaitan dengan kejamakan di antara system yang tampaknya beragam, seperti pertumbuhan ekonomi, perkembangan biologi, dan pergerakan sosial.

Beberapa pakar teori telah menolak ide yang menjelaskan bahwa system dapt diobservasi secara objektif. Sibernetika tingkat kedua dikembangkan sebagai perspektif alternative dan merupakan variasi terakhir dalam sibernetika. Sibernetikatingkat kedua meyakini bahwa para peneliti tidak pernah bisa melihat bagimana system bekerja dengan berada di luar system itu sendiri karena peneliti selalu diikat secara sibenetika dengan system yang diobservasi. Berdasarkan perspektif ini, kapanpun kita mengobservasi system, kita mempengaruhi dan dipengaruhi oleh system.

Tradisi sibernetika menjadi bagian dalam komunikasi yang poluler dan berpengaruh sehingga bermanfaat bagi pemahaman komunikasi secara umum, sama halnya dengan komunikasi yang terjadi dalam kehidupa kita sehari-hari. Karena pengaruh-pengaruh system, kosa kata umum menjadikan teori tersebut sesuai dan berguna sebagai kelompok. Meskipun teori seibernetika sangat bagus untuk pemahaman terhadap sebuah hubungan, tetapi kurang efektif dalam membantu kita memahami perbedaan-perbedaan inividu di antara bagian-bagian system.

 

 

Leave a comment